Ibadillah alias Dilah (NA) tak menyangka jika isi pesan singkat (SMS) berisi kata-kata mesum di handphone pacarnya, dibaca ibu pacar. ABG tu pun akhirnya diserahkan ke polisi atas tuduhan menghamili anak di bawah umur.
Kepada petugas, pelaku yang tinggal di Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni, Palembang, itu mengaku awalnya berkirim SMS dengan pacarnya yang masih berusia 13 tahun berinisial NA, tentang kondisi kehamilan NA, Minggu (2/8) pagi. Lama-lama, keduanya melanjutkan obrolan mesum, seolah-olah mengingat perbuatan yang kerap mereka lakukan.
Tak diduga, HP tersebut dibuka oleh ibu NA. Ibu korban kaget membaca isi SMS tersebut dengan kata-kata tak seronok ditambah lagi anaknya yang masih duduk di bangku SMP itu tengah hamil muda.
"Saya dibawa orangtua pacar saya ke sini tadi malam. Saya dituduh menghamili pacar saya," ungkap Dillah ditemui di Mapolresta Palembang, Senin (3/8).
Pemuda pengangguran itu mengakui kerap berhubungan badan dengan pacarnya. Perbuatan itu mereka lakukan atas dasar suka sama suka sejak berkenalan dan langsung berpacaran tiga bulan lalu.
"Kami memang pacaran, sudah sepuluh kali begituan (berhubungan badan). Tapi, tidak saya paksa, dia juga mau," kata dia.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi menjelaskan, pelaku diserahkan keluarga korban, Minggu (2/8) malam. Dari pengakuan ibu korban, pelaku mengirim pesan berisi kata-kata mesum. Siangnya, orangtua korban mendatangi kediaman pelaku dan mendapati anaknya di dalam rumah.
Agar tak curiga, ibu korban mengajak pelaku ke rumahnya di Jalan Dempo Raya, Kecamatan Sukamaju, Palembang, untuk suatu keperluan. Sesampai di rumah, pelaku diinterogasi dan mengakui perbuatan itu hingga akhirnya digiring ke kantor polisi.
"Pelaku dijerat undang-undang perlindungan anak. Meski dia siap menikahi, tapi tetap diproses secara hukum berdasarkan laporan orangtua korban," pungkasnya.
