ALAMAT
Jl. Gajah Mada No. 250
Pontianak, Indonesia
Telepon : (0561) – 734487
Fax : (0561) – 747369
Hp : +62 812 – 568 3867
email: admin@gkkb-pontianak.org
SEKILAS TENTANG GEREJA
Tanggal 6 Juni 2005 Gereja Kristen Kalimantan Barat (GKKB) Jemaat Pontianak memasuki usia ke-70 tahun. Kebesaran dan kemurahan Tuhan jelas nampak dari perkembangan dan pertumbuhan jemaat dari masa ke masa. Jemaat yang memulai kebaktiannya di gedung kecil dan dihadiri beberapa orang saja, saat ini telah berkembang menjadi jemaat dewasa dengan total anggota yang berbakti mendekati 3.067 orang (terhitung yang hadir di Sekolah Minggu, Tunas Remaja, Remaja, Pemuda, Dewasa Madya, Umum, Wanita, Usia Indah, dan Pos PI Purnama, Kakap, Kumpai, Sungai Raya Dalam, Parit Pangeran, Sungai Selamat {data Maret 2005}. Di tengah kelimpahan dan kecukupan ini hendaknya kita lebih menyadari akan kemurahan Tuhan. Di bawah ini disajikan cuplikan kilasan peristiwa-peristiwa penting.
1933 : Dengan datangnya beberapa orang Kristen dari negeri Tiongkok, mulai diadakan kebaktian embrio Jemaat Pontianak.
1935 : Gereja Tiong Hua Kie Tok Kauw Hwee secara resmi didirikan dengan tempat ibadah di Jalan Kampung Bali (sekarang Jalan Sisingamangaraja XII).
1936 : Mengundang Pdt. Lo Sau An sebagai Gembala Sidang dan mendapat bantuan pelayanan dari Gereja Swiss.
1937 : Mendirikan Yayasan untuk mengatur inventaris gereja dan membentuk Majelis Gereja.
1938 : Mengintensifkan pelayanan gerejawi, membangun pastori.
1945 : Pada masa penjajahan Jepang anggota Jemaat terpencar ke segala penjuru, pelayanan gereja terhenti.
1946 : Setelah Jepang menyerah, anggota Jemaat kembali lagi ke Pontianak, pelayanan di gereja dimulai kembali.
1947 : Mengundang Pdt. Lo En Che sebagai Gembala Sidang. Iman para anggota jemaat semakin kuat setelah mengalami berbagai macam penderitaan.
1948 : Pdt. Lo En Che dipanggil kepangkuan Allah. Sebagai penggantinya diundang Pdt. Simon Chuang. Mendirikan Sekolah Rakyat yang pada mulanya dikelola Chong Hoa Shang Hwee. Beberapa tahun kemudian diambil alih oleh gereja dan diberi nama Sekolah Rakyat “Lok Yok”.
1949 : Mengadakan pemilihan Majelis Jemaat dan memperlakukan Tata Dasar gereja. Anggota jemaat bertambah lewat pembesukan yang intensif. Total anggota mendekati seratus orang.
1950 : Setelah terjadi perubahan politik di Tiongkok, para misionaris OMF menarik diri dari Tiongkok dan mengadakan pelayanan di Kalimantan Barat. Pdt. George Steed adalah misionaris OMF pertama yang melayani di GKKB, beliau membantu pembentukan Persekutuan Pemuda.
1951 : Lebih banyak misionaris yang datang ke Kalimantan Barat dan membantu pelayanan di GKKB. Sekolah Rakyat “Lok Yok” mengalami kemajuan.
1952 : Pdt. Simon Chuang meninggalkan Kalimantan Barat untuk pelayanan di ladang baru. Tugas pengembalaan sementara dilakukan oleh Misionaris OMF. Selama tiga tahun GKKB dikunjungi beberapa hamba Tuhan terkenal, antara lain: Sdr. Liem Be Siam, Pdt. Chao She Kuang, Pdt. Leland Wang.
1955 : Penggembalaan jemaat dilakukan sepenuhnya oleh misionaris OMF dengan bantuan majelis jemaat. Persekutuan Pemuda, Sekolah Minggu, dan Sekolah mengalami kemajuan.
1956 : Pdt. George Steed pindah ke Jakarta untuk membuka kantor perwakilan OMF di sana. Pdt. Don Houliston menggantikan beliau. Mulai dibentuk Tim PI dan PA.
1957 : Dengan mengendarai sepeda, anggota mengadakan PI di daerah pedesaan. Pelayanan dilakukan hingga Toho dan Mandor.
1958 : Pdt. Houliston melayani di daerah Sambas. Pelayanan di gereja sedikit mundur karena tidak ada hamba Tuhan. Kemudian Pdt. Percy King mengisi kekosongan tersebut.
1959 : OMF mendapat sumbangan sebuah mobil dari gereja di Afrika Selatan sehingga mempermudah PI ke tenpat yang lebih jauh. Gereja mendapatkan ijin ber PI di jalan-jalan. Jangkauan pelayanan semakin jauh sampai ke Nanga Pinoh. Salah seorang anggota jemaat, John Amisadai menyelesaikan pendidikan Theologia di SAAT Malang dan kembali melayani di gereja induk. GKKB Jemaat Siantan didirikan pada tahun ini.
1960 : Ev. John Amisadai dipindahtugaskan ke Nanga Pinoh.
1961 : Upaya penginjilan ditingkatkan. Telah didirikan beberapa rumah ibadah di desa. Ev. John Amisadai melayani di Pontianak lagi.
1962 : Pdt. Percy King kembali ke negeri asalnya. Pdt. George Birch menggembalakan Jemaat Siantan. Tim PI dibentuk dan pelayanan dilakukan dengan mobil gereja. Menerbitkan buletin. Pada masa konfrontasi dengan Malaysia kesempatan ber PI di jalan telah hilang.
1963 : Mengundang Sdr. James Chang untuk membantu pelayanan di gereja. Pendirian tempat ibadah terus dilakukan di desa-desa. Tim Musik Baptis Jakarta pertama kali mengadakan penginjilan di GKKB.
1964 : Mengundang Sdri. Siung Chiu Siang menjadi hamba Tuhan. Mengadakan kelas pembinaan pelayanan satu tahun, seluruh pelajaran diselesaikan dalam tujuh semester. Mengundang Ev. Titus Kurniawan dan Sdr. Lie Chun Ming untuk melayani di GKKB.
1965 : Mengundang Ev. Liem Tuan Chin untuk kembali melayani di Pontianak di bidang Sekolah Minggu. Ev. Titus Kurniawan menikah dengan Ev. Hwang Lie Hwa, dan kembali lagi ke Pontianak serta mendirikan Persekutuan Remaja.
1966 : GKKB mendapat pendaftaran resmi dari pemerintah pusat. Menahbiskan Ev. Thomas Tendian sebagai Pendeta, upacara penahbisan dipimpin oleh Pdt. Peter Wongso. Pdt. George Birch pulang ke negerinya. Kelas pembinaan tujuh semester gelombang pertama telah selesai. Sekolah Tionghua ditutup, Sekolah Rakyat “Lok Yok” diubah menjadi sekolah nasional berbahasa Indonesia.
1967 : Mengadakan sidang raya gabungan pengurus Tiong Hua Kie Tok Kau Hwee dengan misionaris OMF. Mengganti nama Tiong Hua Kie Tok Kau Hwee menjadi Gereja Kristen Kalimantan Barat. Penatua diganti menjadi majelis jemaat. Perubahan Tata Dasar Gereja. Tiga orang penginjil masing-masing Liem Tuan Chin, Siung Chiu Siang, dan Lie Chun Ming meninggalkan Pontianak, untuk menikah atau melanjutkan studi. Terjadi peristiwa PARAKU, banyak orang Kristen melarikan diri dari pedalaman, sehingga jumlah anggota jemaat bertambah. Gereja ikut membantu pemerintah dalam penanggulangan masalah pengungsi yang melarikan diri dari pedalaman. Menyelenggarakan Retreat pekerja gereja dan Camp Pemuda.
1968 : Mengelola tanah pekuburan di Parit Baru, Sungai Pinyuh, dan Segedong, serta menampung para pengungsi Kristen.
1969 : Membantu mendirikan Jemaat di Pesisir. Mengembangkan pelayanan di sekolah. Ev. Titus Kurniawan dan istri meninggalkan Pontianak.
1970 : Merencanakan pembangunan gedung gereja di Kampung Bali, namun karena ada beberapa rumah tua yang ada di lokasi tersebut menolak untuk dibongkar maka rencana tersebut terhenti. Demi kebutuhan pelayanan, maka direncanakan untuk mendirikan Sekolah Alkitab Kalimantan Barat.
1971 : Sekolah Alkitab KalBar didirikan di Singkawang. Pada awal semester ada 12 murid yang mengikuti Pdt. John Amisadai menjadi pemimpin pertama.
1972 : GKKB mendaftarkan diri sebagai anggota DGI (sekarang PGI). OMF mengutus Pdt. Colban untuk membantu pelayanan gereja. Menyelenggarakan Retreat Pekerja gereja dan Camp Pemuda.
1973 : Pdt. Colban pulang ke negerinya. Ada beberapa hamba Tuhan dari Singapura, Hong Kong, Taiwan, Amerika Serikat, dan Swiss yang datang memimpin kebaktian dan membantu pelayanan di GKKB.
1974 : Memanggil Pdt. Andrew Wusan sebagai Gembala Sidang serta pengawas sekolah. Mengundang Ev. Paulus Daun, Ev. Wu Yu Ing, dan Ev. Liem Wen Bing melayani di gereja. Mendirikan koor remaja.
1975 : Pdt. Andrew Wusan melanjutkan studi di Hong Kong, istri beliau tetap melayani di Pontianak. Ev. Wu Yu Ing pindah tugas melayani Sekolah Alkitab Kalimantan Barat di Singkawang. Memanggil Ev. I Made Mastra sebagai guru Injil di GKKB Jemaat Pontianak. Penamatan pertama siswa-siswi Sekolah Alkitab Kalimantan Barat. Salah seorang tamatan Ev. Dennis Condro yang melayani di Pontianak.
1976 : Ny. Pdt. Andrew Wusan meninggalkan Pontianak, kemudian Ev. I Made Mastra melanjutkan studi di Singapore Bible College. Mulai memohon ijin membangun gedung gereja di Jalan Gajah Mada.
1977 : Mulai membangun gedung gereja di Jl. Gajah Mada 33 X 14 M2. Mengundang Ev. Lie Nai Tek dan Ev. Hwang Sing Sing. Mengadakan Retreat Pekerja gereja dan Camp Pemuda. Pdt. Philip Teng asal Hong Kong datang sebagai misionaris dan membantu pelayanan di Pontianak selama satu bulan. Tim PI GKJ mengadakan malam penginjilan di Kalimantan Barat dengan hasil yang menggembirakan.
1978 : Menahbiskan Ev. John Cung, Ev. Paulus Daun, Ev. Yakub Djapri sebagai pendeta. Penahbisan dipimpin oleh Pdt. Peter Wongso. Pemancangan tiang pertama pembangunan gedung gereja. Menyelenggarakan SMP Immanuel. Pdt. Philip Teng meninggalkan Kalimantan Barat setelah melayani sebagai misionaris selama satu tahun.
1979 : Gedung gereja baru selesai dibangun, peresmian dilakukan pada tanggal 6 Juni, yaitu pada HUT gereja ke-44. Pdt. Chang Chun Sien sebagai Gembala Sidang, selama enam bulan. Mengundang Ev. Wu Fui Chin sebagai penginjil. Pdt. Paulus Daun dan istri meninggalkan Pontianak. Ev. dr. Albert Sutjiadi, M.Div. datang sebagai misionaris The Foreign Missionaries Society of CC & MA of Hong Kong. Tim PI GKJ Jakarta mengadakan perjalanan penginjilan untuk kedua kalinya.
1980 : Membangun pastori bertingkat tiga di samping gedung gereja. Sedang sebelah kiri gereja dibangun TK sebanyak enam lokal. The Foreign Missionary of CC & MA Hong Kong mengutus Ev. Lucy Senjaya untuk melayani di GKKB. Terjadi perubahan struktur GKKB, Jemaat Pontianak tidak lagi sebagai pusat GKKB. Mulai membangun gedung bertingkat SMP Immanuel.
1981 : Sekolah Alkitab Kalimantan Barat diubah menjadi Pusat Latihan karena berkurangnya jumlah siswa. Pdt. John Amisadai meninggalkan Pontianak untuk pelayanan barunya di Jawa. Mengirim utusan menghadiri sidang raya DGI IX di Manado. Juga mengutus beberapa saudara untuk menghadiri Kongres penginjilan di Singapore. SD dan SMP Immanuel membangun gedung baru bertingkat tiga.
1982 : Ev. dr. Albert Sutjiadi, M. Div. Melangsungkan pernikahan dengan Ev. Stephanie Chang dan mereka terus melayani di Pontianak. Ev. Wu Fui Chin meninggalkan pelayanan di Pontianak. Mengundang Ev. Ruth Chiu sebagai penginjil. Pada Desember mengundang Pdt. Yusua Atsumi sebagai pendeta penasehat untuk membantu pelayanan di gereja. Sdr. Natanael Sutartono melaksanakan tugas praktek satu tahun di Pontianak.
1983 : Mengundang Ev. David Hartono dan istri sebagai gembala Sidang. Membeli sebidang tanah seluas satu hektar untuk pembangunan SLTA Kristen Immanuel. Mendirikan Pos PI Jeruju dan membentuk Persekutuan Wanita.
1984 : Menahbiskan Ev. Andreas Japri, Ev. David Hartono, dan Ev. Andreas Suparman sebagai pendeta. Upacara dipimpin oleh Pdt. Philip Teng. Mengundang Ev. Sutikno Lebani dan istri melayani di Pontianak. Perubahan struktur Yayasan Gereja Protestan Kampung Bali. Mengundang Ev. Martha Liu sebagai penginjil di Pontianak. Mendirikan PA Bahasa Inggris, mengadakan PA Rumah Tangga. Rayonisasi pemuda dimulai bulan Juni.
1985 : Sesuai rencana Majelis Pusat, maka tanggal 7 Maret dibuka Sekolah Alkitab Malam di Pontianak dengan jumlah siswa sebanyak 82 orang, staf pengajar terdiri dari Pdt. David Hartono, M.Th., Ev. Sutikno Lebani, S.Th., Pdt. Andreas Suparman, B.Th., Ev. Grace Hartono. Membuka perpustakaan mahasiswa di Pontianak.
1986 : Mengundang Ev. Suparman Halim dan Ev. Olivera Gunawan sebagai penginjil. Mengundang Ev. Timotius Lim sebagai Tata Usaha gereja. Ev. Martha Liu sebagai gembala sidang di Pos PI Jeruju.
1987 : Mengundang Ev. Yosafath Teguh sebagai penginjil. Mendirikan SMEA Kristen Immanuel. Ev. Sutikno Lebani melayani di Jemaat Siantan.
1988 : Pdt. David Hartono melanjutkan studi di Amerika. Pdt. Percy King, Ny. Pdt. Peterson kembali mengunjungi gereja di Kalimantan Barat.
1989 : Mengundang Ev. Antono Fu sebagai gembala sidang dan Ev. Lee Pei Geok sebagai hamba Tuhan. Menyelenggarakan Camp Pemuda X. SMP dan SMEA Kristen Immanuel dilengkapi dengan laboratorium komputer dan bahasa.
1990 : The Foreign Missionaries Society of CC & MA mengutus Ev. Samuel Fu melayani di Pontianak. Ev. Martha Liu pindah ke Jakarta, Ev. Suparman Halim sebagai gembala sidang di Pos PI Jeruju.
1991 : Ev. Samuel Fu menikah dengan Ev. Maria Woo dan meneruskan pelayanan di Pontianak. Penahbisan atas Ev. Antono Fu, Ev. Sutikno Lebani, Ev. Stephen Chang, Ev. Elyakin Phang, dan Ev. Suparman Halim, dipimpin oleh Pdt. Job Hu, M.Pd. Selama satu tahun, ada tiga tim PI dari Hong Kong, Singapura, dan Jakarta melayani di Kalimantan Barat. Mengundang Ev. Lam Hui Ling dan Ev. Lim Siok Hun sebagai penginjil.
1992 : Ev. Timotius Lim pindah ke Jakarta. Membangun gedung SD & SMP Immanuel. Mendirikan SMP II Immanuel di Parit Baru. Menyelenggarakan Camp Remaja V. Ev. Lim Siok Hun pindah ke Jakarta.
1993 : Ev. Olivera Gunawan ke Taiwan. ITA Lawang mengutus Sdr. Lim Dian Pratama untuk praktek satu tahun di Pontianak. Menyelenggarakan Sidang Tahunan IV GKKB. Mulai pelayanan Tim Motivator MP-GKKB oleh Ev. Samuel Fu dan Ev. Maria Woo.
1994 : Membeli sebidang tanah di Jalan Kakap Km. 13 sebagai Taman Pemakaman Gereja. Membangun aula di SD I Immanuel. Membangun ruang kelas baru di SD II Immanuel. Ev. Oscar Tobing lulus dari ITA Lawang dan kembali melayani di Pontianak sebagai Koordinator Pendidikan Agama di SMEA Kristen Immanuel. Sdr. Sulayman, SMG dan istri lulus dari Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta kembali melayani di Pontianak. Pdt. Suparman Halim pindah ke Jakarta melayani di Gereha Kristen Jakarta.
1995 : Ev. Haryanto, lulus dari SAAT Malang, melayani di Pontianak sebagai gembala sidang di Pos PI Jeruju. Membeli rumah di samping gereja untuk dipakai sebagai pastori. Membeli rumah di Jeruju untuk perkembangan Pos PI Jeruju dan rencana membuka TK. Menahbiskan Ev. Yosafath Teguh, Ev. Markus Chandra, Ev. Yosef Hew, Ev. John Hiyanto dan Ev. Sulayman Arifin sebagai pendeta di lingkungan GKKB, dipimpin oleh Pdt. Peterus Pamudji, Rektor ITA Lawang. Pdt. Siaw Shou Hua, ketua The Foreign Missionaries Society of CC & MA of Hong Kong dan Mrs. Martha Peterson, mengunjungi gereja di Kalimantan Barat. Ev. Timotius Fu selesai studi dari SBC dan melayani di GKKB Pontianak.
1996 : Gereja memasang fasilitas AC. Ev. Samuel Fu & Ev. Maria Woo melanjutkan studi di SBC. Aula Tiranus II diresmikan. Ev. Hiyanto mutasi pelayanan ke Jemaat Singkawang. Sdr. Alex Gunawan menyelesaikan studi dari ITA Lawang dan kembali ke Pontianak melayani. Sidang Tahunan XV Sinode GKKB dilaksanakan di Pontianak.
1997 : Ev. Ellen Susanto mulai melayani di Pontianak. Sdri. Lim Ai Siok, Sdri. Aya Susanti, dan Sdr. William Herjinto menyelesaikan studi teologia dan bergabung dengan jajaran hamba Tuhan GKKB. Pdt. Yosafath Teguh menyelesaikan program S1 di ITA Lawang, kemudian bersama keluarga melayani di GKKB Jemaat Pontianak.
1998 : Pdt. Antono Fu dan keluarga meninggalkan GKKB Jemaat Pontianak dan Indonesia, selanjutnya
melayani di Singapura. Gembala Sidang digantikan oleh Pdt. Yosafath Teguh. Sdri. Bong Lie Khim dan Sdr. Surianto lulus dari ITA Lawang dan kembali melayani di GKKB Jemaat Pontianak. Ev. Alex Gunawan dan keluarga meninggalkan Pontianak dan melayani di Genteng, Jawa Timur.
1999 : Ev. Samuel Fu & Ev. Maria Woo menyelesaikan studi lanjut di SBC dan kembali melayani di Pontianak. Ev. Samuel Fu, Ev. Hanniel S. Tjhasa, Ev. Talizogamo Laia, Ev. Ajim ditahbiskan menjadi pendeta GKKB. Gembala sidang dijabat oleh Pdt. Samuel Fu. Ev. Aya Susanti melanjutkan studi di Jakarta, sedangkan Ev. Oscar Tobing melanjutkan studi di SAAT Malang. Pos PI Purnama dibuka dan Ev. Bong Lie Khim melayani di pos ini.
2000 : Sdr. Philip Can & Sdri. Sarinah Lo menyelesaikan studi di SBC dan kembali melayani di Pontianak, Sdr. Tio Yam Hong juga menyelesaikan studi di ITA Lawang dan kembali melayani. Ev. Timotius Fu dan Ev. Lukas Phang ditahbiskan menjadi pendeta GKKB.
2001 : Pdt. Timotius Fu dan keluarga melanjutkan studi ke SBC untuk program M.Th. Sdri. Chua Lie Kun menyelesaikan studi S1 dari ITA Lawang, Sdr. Antony Lie kembali melayani di Pontianak. Ev. Lim Ai Siok menikah dan meninggalkan GKKB dan Indonesia, selanjutnya menetap di Kanada. GKKB Jemaat Pontianak melalui BP-SKI membuka SMK Immanuel II di Parit Baru. Mengundang Sdr. Beni Samuel Regoh dan Ev. Dorkas Lim untuk melayani di Jemaat Pontianak. Pos PI Jeruju melalui Sidang Raya XIX GKKB tanggal 10 Mei 2001 dimandirikan menjadi Jemaat Jeruju. Seiring dengan kemandirian Jemaat Jeruju, maka Pdt. Stephen Chang dan Ev. Tjioe Kheng Hun diutus ke Jemaat Jeruju.
2002 : Pos PI Supadio dibuka dalam tahun ini dan Ev. Antony Lie melayani di pos ini. GKKB Jemaat Pontianak melalui BP-SKI membuka SMU Immanuel di Jl. Sutoyo Indah, Pontianak. Mengundang Ev. Elisa Silalahi melayani di GKKB Jemaat Pontianak, khususnya di lingkungan SKI. Mengutus Sdri. Lie Kian untuk studi teologi di SAAT Malang.
2003 : Membuka Pos PI Sungai Raya Dalam dan Sungai Kakap. Ev. Antony Lie menikah dengan Ev. Linda Febriana pada tanggal 26 Mei 2003. Mengundang Ev. Marneks Ratusehaka, Sdri. Jong Tsiu Hiong, dan Ev. Linda Febriana melayani di GKKB Jemaat Pontianak. Mengutus Sdr. Seniman, Sdri. Mefrotini, dan Sdri. Ceng Lie Suan studi di SAAT Malang. Juga mengutus Sdri. Santi Hendriani dan Sdr. Michael Ciu studi teologi di ITA Lawang.
2004 : Membuka Pos PI di Parit Pangeran. Mengundang Sdri. Christin Makarunggala dan Ev. Lim Ai Siok melayani di GKKB Jemaat Pontianak. Mengutus Sdr. Heng Cie Khiang studi di SAAT Malang