Prostitusi Pelajar di Pontianak


PONTIANAK- Sejumlah pelajar menjadi korban prostitusi. Ironisnya, mereka terjerat karena dijual oleh teman-temannya sendiri.
Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistiyanto mengatakan, kasus ini terbongkar setelah adanya laporan dari korban dan keluarga korban.
Untuk korban VE (14), dirinya mengaku dijual oleh temannya sendiri MO (14) melalui germo Meliasini alias Mami. Korban kemudian dibawa ke panti pijat tradisional Tiara Jalan Gajah Mada Komplek Terminal Gajah Mada no A 15 Pontianak Selatan.
“VE sekitar November 2014 ditemui oleh tersangka MO yang menawarkan saat itu LO untuk melayani tamu. Korban setuju, kemudian LO dan MO membawa korban ke panti pijat Tiara milik Meliasini alias Mami. Disitu, Lo mendapat 400 ribu, MO Rp50 ribu, VE Rp100 ribu dan mami mendapat Rp200 ribu,” paparnya.
Sedangkan kasus yang kedua lanjut Kapolda kalbar, dilaporkan sehari kemudian setelah kasus pertama terbongkar. Korban kedua bernama SF (17) dan pelaku penjualnya adalah MO yang juga telah menjual VE dan LO.
Saat itu SF diminta datang ke rumah MO untuk menawarkan bisnis esek-eseknya. Korban sempat menolak namun tergiur karena diming-imingi uang Rp5 juta untuk melepas keperawanannya.
Korban kemudian dan pelaku kemudian berangkat untuk bertemu dengan pria hidung belang yang diketahui bernama Hendrik.
“Dalam perjanjian Hendrik membayar Rp5 juta namun hanya dibayar 2,5 juta," ujarnya.
Harga itu pun akhirnya disetujui, SF kemudian memberi imbalan kepada beberapa pelaku yang mengenalkan kepada Hendrik.SF sendiri saat itu hanya mendapat Rp1,5 juta.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 7/28/2015 02:19:00 am

ARTIKEL TERPOPULER