Aksi prostitusi terselubung semakin marak di Pontianak. Selain di tempat hiburan seperti tempat karaoke dan cafe, prostitusi terselubung juga disediakan di hotel-hotel kecil yang berkedok tempat spa. Investigasi yang dilakukan BK.co selama 3 bulan menemukan prostitusi terselubung ini bukan saja dilakukan wanita tuna susila bahkan juga anak sekolah dan berstatus mahasiswi.
Untuk mendapatkan wanita penjaja seks lelaki hidung belang biasanya melewati perantara atau biasa disebut mami. Tetapi beda bila di hotel yang menyediakan spa, pelayanan seks bisa langsung dilakukan di tempat.
Maraknya aksi pelacuran terselubung ini menjadikan Pontianak kota transit para wanita penjaja seks yang datang dari berbagai daerah lainnya. Rerata wanita penyedia seks ini berasal dari Surabaya, Indramayu, Bandung, Semarang, Solo, Cirebon serta daerah-daerah di wilayah Kalimantan Barat seperti dari Singkawang, Landak, Sanggau, Sekadau dan Ketapang.
“Mereka memang berasal dari berbagai daerah, meskipun ada juga dari kota pontianak sendiri,” kata Amri sebut saja demikian (nama aslinya minta dirahasiakan). Amri yang bekerja di suatu daerah di Kalbar biasa mencariksn wanita penyedia seks untuk para tamunya yang datang ke wilayah kerjanya. Amri mengaku wanita yang disediakan juga untuk melayani para tamunya yang juga berasal dari Sarawak Malaysia.
Wanita pendatang yang menjajakan seks ini biasanya menetap bersama-sama dalam satu rumah yang mereka sewa. Ada juga yang tinggal di kos-kosan. Bahkan sudah ada yang tinggal bertahun-tahun di Pontianak, karena menurut pengakuan mereka ‘orderan’ selalu ada. Tak aneh logat bicara daerah asalnya berubah menjadi dialek khas Pontianak.
“Saya sudah bertahun-tahun di sini mas, ya paling balik ke Surabaya setahun sekali,” kata Sonya kepada BK.co. Sonya merasa kerasan di Pontianak, karena hasil kerjanya cukup lumayan untuk menyekolahkan anak dan membantu orang tuanya di daerah asalnya.
Selain penyedia seks panggilan, tempat Karaoke juga menyediakan wanita yang bisa dikencani. Tentu dengan tarif yang lumayan. Mereka disediakan di tempat karaoke dan hiburan malam sebagai pembawa lagu, tetapi bisa lanjut ke tempat tidur. Tarifnya berkisar Rp1,5 sampai Rp2 juta sekali kencan. Sedangkan tarif wanita panggilan yang datang ke hotel rerata Rp600 ribu – Ro1,5 juta. Untuk wanita Spa, nego dilakukan di tempat yang berkisar Rp300 – Rp800 ribu. Mahalnya tarif wanita panggilan yang datang ke hotel tergantung ras dan kecantikannya. Etnis tertentu tarifnya yang termahal antara Rp1,5 – Rp2 juta. Untuk mendapatkan wanita etnis tertentu ini tidaklah mudah, ada mami atau waria yang khusus menyediakan. Tak mudah mendapatkan info waria khusus ini, perlu akses dan jaringan yang khusus pula.
Sedangkan penjaja seks kelas bawah juga bisa didapatkan di tempat-tempat tertentu, istilah Kopi Pangkong pun muncul disini. Tempat ini biasanya warung-warung kopi yang dipinggiran kota. Ditempat hiburan seperti di tempat keramaian dan Mall asal kita mau kasak kusuk dengan mudah wanita Jablay ataupun cabe-cabean dapat kita temui. Setelah bertemu, janjian dan transaksi di suatu tempat.
Disini hukum ekonomi terjadi, maraknya permintaan tentu suplay juga semakin tinggi. Tak aneh bila pesatnya perkembangan kota Pontianak menjadikan tumbuhnya prostitusi terselubung. Malah penyedia seks telah merambah hingga sekolah dan kampus. Serta wanita pekerja yang ‘nyambi’ menjual cinta.
Peralihan peradaban suatu kota yang berkembang menjadi modern, prostitusi bakal mengkutinya, apalagi bila disitu ada permintaan. Dan siapa yang bisa menghalaunya