India patut menjadi salah satu negara yang masih kental budaya patriarkis, sehingga kaum perempuan di negara tersebut seringkali menjadi korban diskriminasi.
Bahkan, perempuan yang menjadi korban pemerkosaan pun cenderung tak mendapat bantuan layak, tapi justru harus bersedia menerima sanksi. Itu seperti dirasakan seorang wanita di India, yang menjadi korban perkosaan sampai hamil.
Bukannya dilindungi dan dirawat, wanita itu justru diharuskan oleh warga desanya untuk membawa batu di kepala. Membawa batu di kepala itu merupakan bagian dari ritual agama untuk membuktikan kesucian diri.
Ritual membawa batu yang dinamakan "Agnipariksha" atau "ujian api", dimaksudkan agar wanita itu boleh tinggal lagi dengan suaminya. Tidak disebutkan berapa lama dia harus membawa batu tersebut.
Dilansir Mirror, Senin (10/8/2015), wanita itu dipaksa membawa batu seberat 40 kg di atas kepalanya. Ritual Agnipariksha ini diinspirasi oleh kisah Hindu Ramayana.
Dalam mitos itu, Sinta harus membuktikan kesuciannya dengan duduk di dalam api setelah diculik. Ujian berat sang wanita tidak berhenti sampai disitu.
Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Gujarat menolak permintaan aborsi dari wanita ini, namun harus menyerahkan bayinya pada pemerintah jika sudah melahirkan.
Pada India Today, wanita ini mengaku ketakutan akan ancaman pembunuhan dari pemerkosanya jika pria itu sudah keluar dari penjara.
Untuk diketahui, India termasuk negara yang kerap terjadi pemerkosaan terhadap kaum perempuan. Fenomena ini, kekinian menjadi fokus perhatian masyarakat internasional.
Perlakuan terhadap wanita korban perkosaan terus menjadi kontroversi dan perdebatan di India, terutama setelah pada tahun 2012 seorang mahasiswi diperkosa di sebuah bus oleh sejumlah pria.