"Jika asap semakin pekat dan sudah berstatus berbahaya, tidak menutup kemungkinan sekolah sampai ke tahap diliburkan," ujar Edi Kamtono kepada wartawan, Rabu (2/9/2015).
Menurut Edi, kualitas udara di Kota pontianak pada saat malam masih dalam ambang batas. "Tapi sudah mendekati titik bahaya terhadap ISPA. Saya mengimbau kepada warga agar kurangi keluar rumah dan gunakan masker," pesannya.
Edi mengklaim kabut yang ada di Kota Pontianak merupakan kiriman dari kabupaten/kota lain. "Karena asap tidak dihasilkan oleh kita tapi berdampak ke kita. Selain kesehatan juga berdampak ke perekonomian seperti penebangan, tertanggu. Seharusnya masyarakat tidak membakar sampah atau mengolah lahan tidak dengan cara dibakar," harapnya.